DIBALIK SEBUAH TABIR

Mari berfikir sejenak . . .

"There is no real truth while you are still breathing. That's what makes life interesting." [Nopperrabo]
"Tidak ada kebenaran sejati saat anda masih bernapas. Itulah yang membuat hidup menarik". Kalimat tersebut mengingatkan kita bahwa sesuatu yang kita anggap sebuah kebenaran malah merupakan sebuah kebohongan yang berbalut sebuah kenyataan. Sebuah kejadian memiliki sebuah makna yang kita sendiri tidak dapat memahami makna tersebut secara sepenuhnya, anggap saja lingkungan anda saat ini. Disaat anda membaur dengan lingkungan anda saat ini, apakah anda yakin bahwa setiap individu maupun kejadian yang anda hadapi sekarang adalah sebuah kebenaran? apakah mereka selaku individu yang berperan dalam setiap kejadian yang anda alami tidak sedang melakukan sebuah skenario yang memberikan keuntungan pada pihak - pihak tertentu saja?

Menurut anda, suatu kebenaran itu apa? apakah suatu hal yang nyata dan memiliki sebuah bukti nyata dan dapat anda rasa secara indrawi adalah suatu kebenaran? 

Tabir adalah sebuah penutup, penghalang, yang membatasi setiap pengetahuan kita. Tabir yang telah ada dan kita anggap tidak ada memiliki sebuah tujuan utama diberikan pada kita oleh TUHAN YANG MAHA ESA, yaitu agar hidup kita memiliki sedikit potensi untuk terhindar dari sebuah konflik dan tekanan. Yang mana hal tersebut juga ada untuk memeriahkan suasana dan juga sebuah triger atau pemantik untuk membuat kita tertaik menjalankannya.

Pada dasarnya setiap fakta atau kenyataan yang kita dapat selama ini hanyalah sebuah pemeriah suasana, anda beranggapan bahwa kenyataan yang sekarang anda dapat adalah kebenaran. Bukankah itu cukup meragukan?, dalam sebuah permainan kartu setiap pemain akan berusaha menyembunyikan kartu yang mereka dapat untuk menghindari sebuah kekalahan. Setiap pemain juga akan menggunakan berbagai perkiraan dengan membaca raut wajah, gestur tubuh, dan lain - lain dari setiap lawan. Akan tetapi ada seorang pemain profesional, dia seolah memasang raut wajah yang cemberut, dan menunjukkan gestur tubuh yang menandakan sebuah kepanikan. Hal tersebut secara indrawi merupakan pertanda nyata yang secara rasional ditangkap dan diartikan oleh pemain lain seebagai perwujutan dari seorang player yang pasrah akan kekalahannya, tapi pada kebenarannya tidak.

Hal itulah yang membuat permainan menarik, trik sama dilakukan berkali - kali pun akan tetap berhasil. Begitu juga dunia, dunia menipu kita dengan menyajikan sebuah skenario kebohongan, sebuah kebohongan yang dibalut dengan kenyataan sebagai selimut yang menutupi sebuah kebenaran yang nyata. Jika anda berfikir bahwa yang dapat anda buktikan dengan setiap kepintaran juga pengetahuan anda, bahkan analisa anda yang telah terlatih berpuluh - puluh tahun pun tidak akan berfungsi jika berhadapan dengan suatu kebenaran yang nyata. Karena kebenaran yang nyata hanya milik tuhan. Dan anda tidak memiliki sebuah hak untuk menuntut sebuah kebenaran yang nyata sebelum anda melakukan sebuah pengabdian terhadap TUHAN YANG MAHA ESA, SANG MAHA KUASA, PENCIPTA ALAM SEMSTA ini.

Bagaimana menurut anda?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seven Deadly Sins

Hujan

Pembantu?