KEBOHONGAN YANG SAMAR APAKAH BERMANFAAT?

 Mari berfikir sejenak . . .

Menurut anda, apakah makna dari sebuah kehidupan? kehidupan sendiri itu bagi anda apa? apakah kehidupan yang anda jalani saat ini sudah merupakan suatu kehidupan yang sesuai dengan ekspetasi anda? lalu apakah anda sudah memahami kehidupan seperti apa yang anda inginkan?

Kehidupan lahir dari suatu keinginan, apakah hal tersebut menurut anda logis?. Lalu keinginan sendiri bermakna apa bagi anda? apakah keinginan tidak memiliki sebuah batasan? intelek atau pikiran, menurut anda bermakna apa?

Jika saya beranggapan bahwa kehidupan adalah sebuah kebohongan kecil yang abstrak atau bisa dibilang sustu kebohongan yang samar. Apakah anda berfikir seperti itu juga? lalu kematian sendiri yang menjadi bagian dari rangkaian kehidupan anda pandang sebagai akhir atau kehidupan itu sendiri?

Kita lahir dan hidup berawal dari ketiadaan bukan sebuah keinginan. Dari ketiadaan menjadi ada, dari suatu kehinaan menjadi suatu wujud ciptaan yang sempurna. Secara logika dan teori kelahiran adalah bentuk dari naluri atau keinginan untuk bertahan hidup dengan mewariskan kebudayaan (hasil pemikiran) pada keturunan kita untuk disempurnakan dan dikembangkan lagi, lagi, dan lagi, sampai mencapai suatu taraf ideal menurut diri kita masing - masing.

Idealisasi tersebut membuat kita berfikir untuk mendapatkan setiap apa yang kita inginkan secara sempurna, seperti contoh "setiap wanita pasti memiliki pria ideal mereka, yang mereka anggap sebagai pria sempurna". Kita ambil contoh lagi, wanita ideal bagi laki - laki itu seperti apa? kita umpamakan jawaban umum laki - laki adalah :

  1. Mengerti setiap keadaan
  2. Tidak egois
  3. Tidak menuntut sesuatu di luar kemampuan laki - lakinya
  4. Dan seterusnya
Pada dasarnya tidak ada yang akan sesuai dengan keinginan kita, tidak ada yang sempurna, tidak ada yang bisa memenuhi ekspetasi kita. kita hanya melakukan idealisasi pada sebuah harapan yang akan mustahil terwujud dengan sempurna. kita mabil contoh pada lingkungan kerja, sering terjadi dimana lingkungan tersebut lebih condong kearah lingkungan yang toxic. Toxic yang dimaksud bukan sistemnya melainkan orang - orang yang menempati sistem tersebut, misal rekan kerja yang terlalu baper, saling iri dengan sesama karyawan, saling merendahkan, ingin dianggap selalu benar. Sehingga haltersebut membuat kita terpaksa untuk mengikuti alurnya dikarenakan kita masih membutuhkan pekerjaan tersebut, opsi alternatif lain kita bisa sja untuk bertindak tegas dan membantah hal tersebut dengan resiko kita mendapat diskriminasi. Ada jika kita mulai terbiasa dengan itu semua, sehingga kita mulai masa bodoh atau tidak memperdulikan hal tersebut. 

Tanpa kita sadari, kita sudah terbiasa berbohong sejak sebelum diciptakan. Dikutip dari Al-Quran : 
Allah berfirman, “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Benar (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan),” (QS. Al-A’raf [7] : 172). 
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi, dari kamu (sendiri) dan dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh, (Q.S. al-Ahzab [33]: 7). 
Janji yang telah kita buat dengan tuhan saja belum tentu kita tepati sepenuhnya, bukankah ini perjanjian dengan tuhan, roh kudus, roh absolud, sang maha esa. Hal seperti ini saja bisa kita lakukan. Tidak menutup kemungkinan potensi kita berbohong dalam relasi antar sesama manusia yang masihlah memiliki 7 dosa besar yang tidak bisa dipisahkan. 

Dalam relasi kita sehari - hari dengan sesama manusia, kita selalau menyembunyikan kebenaran dari relasi yang kita jalani, sederhananya saat anda bertemu dengan rekan kerja saja, anda tidak mungkin tidak berfikiran buruk rekan kerja saat itu. Entah itu berfikir prihal perilakunya pada anda yang kurang mengenakkan, atau perilaku kesehariannya yang selalu seenaknya sendiri. Tetapi anda masih tetap menyapanya dengan baik, mengajaknya bertukar simpati juga bertukar obrolan tanpa sebuah kebencian atau rasa kurang enak. anda tetap memeperalukan relasi anda dengan normal, bukan kah itu juga termasuk kebohongan yang tidak pernah anda akui?

Kebohongan yang samar memiliki sebuah manfaat untuk kita sendiri dalam melakukan survive selama kita hidup di dunia yang tak abadi ini, mempermudah kita dalam membaur, mempermudah kita dalam menghindari sebuah masalah. Tapi apakah anda tidak berfikir bahwa itu merupakan bom waktu yang sangat menyakitkan saat meledak nantinya?. Kita ambil contoh dalam sebuah hubungan percintaan, setiap pasangan akan selalu menyembunyikan perasaan tidak enak mereka terhadap pasangannya, karena hal itu dinilai akan menimbulkan konflik. Bukankah jika nada percaya terhadap pasangan anda dan menyakini pilihan anda, seharusnya anda ungkapkan semua itu, apakah anda tidak menyakini pilihan anda? apakah anda takut dengan respon negatif dari pasangan anda? lalu dimana rasa percaya anda terhadap pasangan anda?

Menurut C.G Jung, persona adalah topeng yang dipakai individu sebagai mekanisme pertahanan diri terhadap tuntutan-tuntutan keseharian ketika berhubungan dengan orang lain. Topeng ini meliputi banyak sekali peran yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan rutin.

Jika memang kita dilahirkan dengan sebuah persona sebagai mekanisme pertahanan diri kita, harusnya lebih banyak manfaat dari pada keburukannya. Tetapi selama kita terlalu sering memanfaat persona sebgai mekanisme pertahanan diri kita, kita kan terbiasa dan melupakan siapa diri kita sebenarnya. Apakah hal tersebut menurut anda benar? jika benar lalu mengapa nda masih terus mengikuti arus dari tengah? bukankah resiko tenggelam lebih besar? kenapa anda tidak mulai mencoba mengikuti arus dari tepi, untuk menghindari resiko tenggelam? Ada kemungkinan anda bertindak toxic seperti mereka yang anda anggap toxic, karena semakin lama anda tenggelam semakin cepat anda menjadi seperti mereka. Menyembunyikan kebenaran untuk menghindari sebuah konflik. Boleh saja, tapi apakah anda yakin ingin menjadi seperti mereka yang anda anggap toxic tadi? karena mereka yang anda anggap berperilaku toxic juga berada pada posisi anda dan mereka lebih memeilih untuk membaur. Tenggelam dalam aliran arus yang sangat deras dan menekan.

"Nopperabo" 

Komentar

  1. Pada dasarnya manusia punya banyak muka, muka yang ditunjukan untuk orang banyak, muka yang ditunjukkan untuk orang terdekat, muka yang ditunjukkan kepada orang yang lebih tua maupun yang lebih muda, dan muka yang ditunjukkan untuk diri sendiri. So, kebohongan yang samar memang bermanfaat untuk kehidupan sosial karna tidak banyak yang bisa nerima sifat dasar kita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika kita terbiasa dengan hal tersebut, maka kita tidak akan mampu menjadi diri kita yang otentik, dalam kata lain diri kita yang sebenarnya akan tertimbun. Bagaimana menurut anda?

      Hapus

Posting Komentar

Silahkan beri pendapat anda pada kolom komentar

Postingan populer dari blog ini

Seven Deadly Sins

Hujan

Pembantu?