KETERTARIKAN
Dalam hubungan dengan atraksi interpersonal ini ada empat teori Liking yang
menjelaskan, yaitu:
1.
Reinforcement
Theory
Teori penguatan atau reinforcement
theory of motivation dikemukakan oleh B. F. Skinner (1904-1990) dan rekan-rekannya. Teori Penguatan
menjelaskan secara rinci bagaimana seseorang
belajar berperilaku.
2.
Equity
Theory
Teori ini menjelaskan bahwa dalam suatu
hubungan manusia selalu cenderung menjaga keseimbangan
antara harga (cost) yang dikeluarkan dengan ganjaran (reward) yang diperoleh.
3.
Exchange
Theory
Teori yang berkaitan dengan
tindakan sosial yang saling memberi atau menukar objek- objek yang mengandung niali antar individu berdasarkan tatanan
sosial tertentu bisa juga berpendapat bahwa interaksi sosial
diibarat sebagai transaksi dagang. Jika orang kenal pada seseorang yang mendatangkan keuntungan ekonomis dan
psikologis akan lebih disukai.
4.
Gain
Loss Theory
Teori ini berpendapat bahwa orang
cenderung lebih menyukai orang-orang yang menguntungkan
bagi kita dan kurang tertarik pada orang-orang yang berhubungan
Dari 4 teori Liking di atas, saya akan sedikit membahas poin ke-2 yaitu
Equity Theory. Yang mana manusia sebagai makhluk sosial yang sempat saya bahas
pada bab dengan judul ”Dibalik sebuah relasi”, akan melakukan pembatasan untuk
keuntungan mereka dan ifisiensi dalam pencapaiaan tujuan. Sekarang kita tahu
bahwa sangat jarang menemukan orang tulus yang mau membantu atau bahkan peduli
dengan kita tanpa mengharap sesuatu, tidak bisa dipungkiri dalam teori exchange
juga dijelaskan dimana kita akan cenderung mendekati indidvidu lain yang banyak
menguntungkan kita.
Naluri manusi sebenarnya hanya ingin memenuhi keinginann mereka sendiri
yang irrasional, setiap individu memiliki keinginan yang berbeda, dan bahkan
tidak jarang beberapa indidvidu memiliki keinginan yang sama. Ketertarikan yang
akan saya bahas kali ini lebih mengacu pada kehidupan sehari – hari. Seperti contoh,
anggap saja kita hidup dilingkungan perkampungan yang padat penduduk, atau kita
tinggal pada lingkungan perumahan. Dengan banyaknya pendududk maka keragaman
akan tercipta dan berjalan dalam sebuah harmoni, lalu apakah anda akrab dengan
semua peduduk perkampungan tersebut? Apakah anda mengenal setiap warganya? Apakah
anda akrab dengan semua warganya? Apakah anda hanya akrab dengan mereka yang
bertetangga dengan anda saja? Mengapa anda memilih dalam menjalin sebuah
hubungan bertetangga? Apakah anda sedikit melakukan pembatasan?
Pertanyaan tersebut akan muncul dalam benak anda setelah berfikir ulang
bahwa sebenrnya kita menjalin sebuah relasi hanya karena rasa tertarik yang
meliputi kesamaan sifat, keinginan, pandangan, pikiran, dan lain – lain, juga
keuntungan yang kita harapkan dari relasi tersebut. Sehingga kita melakukan
rasionalisasi terhadap fikiran itu menjadi ”kita hidup di lingkungan sosial
sebagai makhluk sosial”. Yang membuat kita seolah olah adalah makhluk terbaik
dimuka bumi ini, merasa paling benar, ingin selalu dipandang, dan juga tidak
lupa kita selalu mengharapkan sebuah manfaat dari setiap apa yang kita lakukan.
Ketertarikan akan hilang jika individu tersebut telah mendapatkan apa yang
mereka inginkan, tidak meninggalkannya hanya sedikit mengabaikannya. Mulai mencari
sesuatu yang baru untuk memuaskan hasratnya dalam mencari sebuah warna dalam
kehidupannya.
Beralih pada contoh lain, anggap saja hubungan percintaan. Dalam banyak
kasus, jatuh cinta bukanlah masalah hubungan cinta timbal balik antara dua
manusia. Tapi keinginan untuk memiliki apa yang tidak mereka miliki,
seperti mengagumi keindahan seseorang ,
ingin memiliki pasangan yang berkulit putih, ingin memiliki pasangan yang lebih
percaya diri, dan lain – lain. Ketertarikan
tersebut seiring berjalannya waktu akan menghilang, dan sering kita dengar
perselingkuhan, juga perceraian, lalu perpisahan juga muncul dalam hubungan
tersebut. Dikarenakan mulai terpenuhinya setiap apa yang tidak mereka miliki,
tercapainya apa yang mereka inginkan sejak awal, juga mereka mulai mencari apa
yang tidak mereka miliki dari media lain. Ketertarikan hanya bersifat
sementara, dan berdasar sebuah keinginan irrasional yang terasionalisasikan
dengan pikiran manusia sendiri yang ingin terus bertahan hidup dengan semua
keuntungan dan menghindari sebisa mungkin kerugian bagi diri mereka.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan beri pendapat anda pada kolom komentar