Amarah (Wrath)

 Wrath, juga dikenal sebagai Fuhrer King Bradley dan Wrath the Furious (2007) pernah berkata “Ada sesuatu yang melegakan menghadapi kematian seperti ini, setujukah Anda? Itu yang terpenting, sepertinya tidak ada hal lain selain naluri murni saya untuk bertahan hidup. Pangkat, sejarah pribadi, kelahiran, ras, jenis kelamin, nama yang diberikan kepada Anda; itu semua tidak ada artinya, hanya ini yang nyata, berjuang demi nyawaku sendiri dan bukan yang lain. Saya belum pernah merasa begitu lengkap, saya rasa bisa dibilang saya akhirnya tiba.” “Saya telah menjalani hidup saya dengan selamanya mengikuti jalan yang telah ditetapkan untuk saya. Berkat keistimewaan umat manusia, ini adalah... setidaknya kehidupan yang layak untuk dijalani... dan bahkan mungkin kehidupan yang layak untuk diperjuangkan.”

Arthur Fleck, Joker (2019) orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti secara terus menerus. Kemarahan sering kali timbul dari ketidakpuasan terhadap keadaan atau perlakuan yang dirasa tidak adil atau tidak memuaskan. Individu yang terjerumus dalam dosa kemarahan mungkin merasa bahwa mereka telah dirugikan atau tidak diperlakukan dengan adil, yang kemudian memicu kemarahan yang terus-menerus terhadap orang atau situasi tertentu.

Sedikit kutipan yang saya ambil diatas merukan sebuah materi pembuka untuk topik bahasan kita kali ini, dimana anda sering merasa tidak puas dengan service yang anda dapat pada saat ini dari lingkungan anda. Entah itu perlakuan, pengakuan, atau bahkan penyikapan dan sejenisnya. Apakah anda sudah menangkap sesuatu? Atau anda sudah merasa bingung dan tidak tertarik dengan tulisan saya?

Kemarahan itu sendiri tidak selalu buruk. Dalam beberapa kasus, itu bisa menjadi respons yang tepat terhadap ketidakadilan atau kejahatan. Namun, ketika kemarahan menjadi berlebihan, melampaui batas-batas yang wajar, atau dikendalikan oleh kebencian atau dendam, itu bisa menjadi dosa.

Pernahkah anda merasa marah ketika rasa khawatir anda dianggap sebagai posesif oleh pasangan anda? Rasa cemburu anda dianggap sebagai hal buruk oleh pasangan anda, apakah anda pernah merasa diremehkan atau merasa tidak dihargai? Pernahkah anda meminta pasangan anda rutin memberi kabar anda melalui pesan atau telfon atau video call? Dan anda dianggap terlalu berlebihan dalam sebuaha hubungan karena hal itu, juga dibarengi dengan argumen pasangan anda, bahwa pasangan anda bukan seperti individu yang pernah memberikan trauma itu kepada anda? Apakah anda merasa kecewa dan marah?

Apakah yang anda pikirkan? Apakah anda mulai merasakan sesuatu? Apakah anda mulai merasakan sebuah kemarahan terhadap hal yang tidak anda ketahui, seperti contoh kondis atau mengapa anda sekarang mengalami hal ini? Apakah anda pernah merasa kecewa atau marah karena anda tidak terlalu dihiraukan oleh pasangan anda? Apakah anda pernah merasa marah ketika pasangan anda meremehkan sesuatu? Apakah anda pernah merasa marah jika pendapat anda tidak sama dengan pasangan anda? Apakah anda bertanya kepada saya, mengapa harus diumpamakan dan dikaitkan dengan hal ini? Mengapa tidak dikaitkan dengan konteks lain? Mangapa harus menggunakan hubungan romansa dan pasangan?

Ya, itu semua saya ambil karena saya hanya ingin anda memahami tulisan saya dengan mudah, saya tidak ingin diberi label atau cap sebagai penulis yang sombong, karena menggunakan perumpamaan dan istilah yang tidak umum atau istilah atau kondisi rumit lainnya.

Sins Of  Wrath memiliki konsep, dimana pada tahap awal anda akan merasa tidak dihargai dan merasa sebagai orang yang paling tidak benar, juga anda akan merasa bahwa anda tidak puas dengan apa yang sistem kehidupan berikan pada anda. Tahap selanjutnya, anda akan mengalami dilema yang mana itu memunculkan pikiran untuk melawan kondisi tersebut. Pada tahap akhir, anda akan mulai diliputi amarah dan mulai meluakan semua yang telah anda pikirkan untuk bertahan atau survive dari kondisi tersebut.

Anda terkadang juga merasa marah ketika teman satu kelompok anda tidak sependapat dengan anda, atau anda juga terkadang merasa marah ketika argumen anda dibantah oleh teman seangkatan anda ketika mata kuliah sedang berlangsung. Terkadang kita tidak menyadari ketika kita sedang marah, dikarenakan anda masih merasa bahwa apa yang anda lakukan atau yang anda ucapkan adalah kebenaran. Terkadang saya juga merasakan sedang dikuasai oleh Sins Of  Wrath ketika menghadapi pasangan saya yang labil dengan kondisi usia sekitar 20th dengan latar belakang keluarga yang saya katakan kurang baik – baik saja. saya juga sering marah – marah tidak jelas, ketika permintaan saya dianggap sebagai kekangan. Tapi semua sudah berlalu, dan sekarang saya sedang melakukan perbaikan seperti service rutinan kendaraan bermotor. Melakukan penggantian pada suku cadang yang kurang baik dan membersihkan kotoran yang menumpuk pada mesin.

Dalam sebuah hubungan anda perlu untuk merubah beberapa hal dan kebiasaan anda yang tidak cocok dengan pasangan anda, utamakan kenyamanan dari pasangan anda, lakukan itu dengan mengganti atau bahkan membersihkan yang perlu untuk diberi tindakan lanjutan. Tidak ada yang tidak bisa diganti atau dirubah, semua hanya bergantung mindset anda. Tidak ada yang namanya satu frekuensi secara instan, satu frekuensi hanya bisa dibentuk bersama.

Kembali pada topik Sins Of  Wrath dimana anda sering mengalami itu. Tapi anda sering tidak menyadarinya, mengapa demikian?

Ya, setiap Seven Deadly Sins memiliki sifat abstrak yang sangat sulit untuk melakukan identifikasi secara tepat waktu sebelum itu menguasai diri anda. Apakah anda sudah mulai memahami sesuatu? Saya tidak akan mengajarkan anda untuk memaafkan atau mengikhlaskan sesuatu. Karena hal itu sangat umum dikatakan oleh para motifator dan beberapa individu yang anda mintai saran. Apakah anda pernah berfikir bahwa mindset tidak bisa diubah? Karena sudah menjadi karakter dari individu tersebut, mindset bukan sesuatu yang tetap atau tidak bisa diubah. Meskipun terbentuk dari pengalaman hidup dan lingkungan sejak kecil, mindset dapat dipengaruhi dan dimodifikasi melalui kesadaran diri, pembelajaran, dan praktik-praktik yang membantu seseorang untuk mengembangkan pola pikir yang lebih positif dan adaptif.

Mindset bisa menjadi faktor penting dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuan atau mengatasi tantangan. Orang dengan mindset yang positif cenderung memiliki sikap yang terbuka terhadap pembelajaran dan perubahan, mampu mengatasi hambatan dengan tekad dan ketekunan, serta memiliki kepercayaan diri yang sehat. Di sisi lain, mindset yang negatif, seperti sikap pesimis, rasa rendah diri yang berlebihan, atau ketakutan yang menghambat, dapat menghalangi seseorang untuk mencapai potensi penuh mereka.

Dari penjelasan saya diatas, apa yang anda tangkap? Apakah anda bingung pembahasan ini mengarah pada topik apa?

Baiklah, akan saya luruskan . . .

Sudah saya katakan jika saya tidak ingin mengajarkan anda untuk memaafkan dan mengiklhaskan sesuatu yang tidak cocok atau bahkan menyakiti perasaan anda. Yang ingin saya sarankan adalah lampaui batasan anda. Kurang lebih untuk saat ini anda masih terbatasi dengan pemikiran bahwa apapun yang anda terima dan anda lakukan harus sesuai dengan keinginan anda. Apakah saya salah? Bukankah anda menginginkan pasangan anda mengikuti setiap permintaan dan keinginan anda? Bukankah dengan demikian anda masih berada dalam batasan yang anda buat sendiri? Anda membatasi setiap tindakan pasangan anda dengan keinginan anda? Padahal pasangan anda merupakan individu bebas yang memiliki pola pikir dan jalan hidupnya sendiri?

Lantas mengapa anda merasa marah dengan sistem dunia ini? Anda merasa menyesal ketika dipertemukan dengan pasangan yang tidak pernah sesuai dengan keinginan anda? Pernahkah anda berfikir demikian?

Sistem dunia tealah memberikan kita pelajaran yang penting dimana ketika merasa marah akan sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan kita, pemberontakan adalah salah satu jalan penyelesaian, dimana anda harus memikirkan resiko dari pemberontakan yang anda lakukan. Memberi dampak positif yakni penyelesaian itu sendiri atau malah memperburuk kondisi anda. Ketika anda sudah mampu melakukan hal itu, anda sudah melampaui batasan anda. Dimana batasan tersebut bukanlah penghalang anda untuk berfikir bahwa setiap apa yang ada di dunia ini telah diatur oleh sebuah sistem absolut. Apa dan siapa sistem absolut tersebut?

Ya, benar. Itu adalah tatanan agama dan Tuhan Yang Maha Esa. Dimana semua telah diatur dan ditetapkan oleh-NYA, semua pilihan sudah ada, dan otoritas anda adalah memilih bukan membuat pilihan anda sendiri. Jika anda mulai memahami konsep tersebut, lantas mengapa anda masih sering marah pada pasangan anda jika pasangan anda tidak sesuai dengan keinginan anda? Memaafkan apa? Mengikhlaskan apa? Bagaimana konsep mengikhlaskan menurut anda? Bagaimana konsep dari memaafkan menurut anda? Bisakah anda refleksikan pemikiran anda terkait konsep memaafkan dan mengikhlaskan?

Ketika anda mengalami tekanan, dan merasa frustasi juga stres, anda akan mengalami yang namanya amarah, dikarenakan kondisi saat itu tidak sesuai dengan keinginan anda. Ketika seseorang mengalami amarah, respon tubuhnya biasanya terjadi melalui sistem saraf simpatik, yang mempersiapkan tubuh untuk bertindak dalam situasi yang dianggap mengancam atau menekan. Ini biasanya menghasilkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, dan pernapasan. Produksi endorfin, di sisi lain, terjadi sebagai respons terhadap stres atau rasa sakit. Endorfin bertindak sebagai peredam rasa sakit alami dan dapat memberikan perasaan senang atau euforia.

Pernah anda merasa panik? Apakah anda pernah mengalami serangan panik dalam suatu kondisi kebingungan? Pernahkah anda dalam kondisi panik tersebut tiba – tiba marah terhadap hal yang sepele? Apakah anda pernah mengalami semua hal yang saya tanyakan dengan sadar?

45,8% anda mengalaminya dengan tidak sadar. Saya ambil contoh ketika anda mengalami tekanan dari tugas kuliah yang berbenturan dengan jadwal kerja part time anda, anda kurang lebih mengalami panik dan stres berat. Dimana anda dihadapkan pada dua pilihan, pilihan pertama anda harus menyelesaikan tugas kuliah sesuai dengan dead linenya, disamping itu dead line tugas anda berbarengan dengan iklim lingkungan kerja anda yang full dengan kegiatan atau aktifitas. Mana yang anda pilih? Jika anda mengabaikan part time anda dengan berfikir bisa mencari dilain kesempatan, tugas kuliah anda clear tanpa ada kendala, dengan resiko pemasukan anda akan sedikit terbatas dalam beberapa waktu sampai menemukan tempat part time baru. Jika anda memilih mengabaikan tugas kuliah anda mendapatkan pemasukan yang sangat lumayan untuk menunjang kehidupan anda sebagai anak kuliahan yang notabennya membutuhkan biaya sehari – hari yang agak beda dari kehidupan saat SMP atau SMA, tapi anda terancam dengan nilai buruk dan berpotensi dinyatakan tidak lulus pada semester anda saat ini.

Apakah anda pernah mendengar istilah panik power? Apakah anda pernah benar – benar mengerti peluang dalam kondisi mendesak? Apakah anda pernah berfikir bahwa kekuatan itu bisa berasal dari sumber tergelap seklipun? Apakah anda sekarang mulai berfikir jika Sins Of  Wrath dan Sins Of  Pride adalah dosa yang mengajarkan kita mengelola kekuatan dari kegelapan? Apakah menurut anda The Seven Deadly Sins adalah element yang positif dalam kehidupan jika kita mampu mengelolanya? Bukankah konsep dari The Seven Deadly Sins lebih memberi kita kekuatan dan manfaat dari sisi kegelapan dari pada sisi cahaya yang hanya mengajarkan kita untuk menerima setiap keputusan sistem mutlak??

Panik power sendiri muncul tanpa anda sadari, dimana penguasaannya bahkan tidak bisa anda pelajari secara nyata, hal itu bisa anda kuasai ketika anda santai dan kalem ketika menghadapi sebuah sistem atau kondisi yang tidak sesuai dengan keinginan anda. Toji Fushiguro (2022) berkata “The Calmer You Are, The Clearer You Think”. Ungkapan tersebut berarti semakin tenang Anda, semakin jernih pikiran Anda. Ini menekankan pentingnya menjaga ketenangan dan ketenangan pikiran untuk dapat berpikir dengan jelas dan membuat keputusan yang tepat. Dalam situasi yang penuh tekanan atau stres, sulit untuk berpikir dengan jernih dan rasional, sehingga penting untuk mempertahankan ketenangan untuk menghadapi situasi tersebut dengan lebih baik.

Sayyidina Ali bin Abu Thalib R.A berpesan “Jika Kamu Mampu Bersabar Sebentar Pada Saat Dirimu Marah, Maka Hal Itu Dapat Menghindarkanmu Dari Ribuan Penyesalan Dimasa Yang Akan Datang”.

Dari pesan Sayyidina Ali bin Abu Thalib R.A dan toji fushiguro, kita bisa memahami bahwa panik power ada untuk mengendalikan Sins Of  Wrath yang mana akan memberikan kita sebuah penyelesaian untuk setiap kondisi dan situasi yang memancing amarah kita. Pasti anda berfikir bahwa hal tersebut sangat sulit dilakukan, apakah benar begitu? Memang benar, bersabar dan bersikap tenang adalah 2 elemen yang sangat tidak mungkin kita lakukan ketika kita berada pada puncak amarah kita. Mengapa demikian? Karena kita masih terjebak dalam kendali ego kita. Mengapa demikian?

Ego adalah bagian dari psikologi yang merujuk pada kesadaran diri individu, identitas, dan persepsi tentang diri sendiri. Ini melibatkan penghargaan terhadap diri sendiri, kebutuhan untuk diakui, dan persepsi terhadap perbedaan antara diri sendiri dan orang lain. Dalam konteks kemarahan, ego dapat berperan karena kemarahan sering kali muncul ketika ego terancam atau tersinggung. Dalam Sins Of  Wrath, ego  menjadi faktor yang memperkuat perilaku kemarahan. Misalnya, ketika anda merasa bahwa identitas atau harga diri anda terancam oleh tindakan atau kata – kata orang lain, reaksi marah dapat dipicu sebagai bentuk pertahanan ego. Kemarahan terkait dengan perasaan tidak puas, ketidakadilan, atau perasaan bahwa kebutuhan atau keinginan kita tidak terpenuhi, yang semuanya dapat terhubung dengan ego. Ketika anda terjebak dalam Sins Of Wrath, ego anda akan mendorong anda untuk mempertahankan pandangan atau posisi anda dengan keras, bahkan jika itu tidak rasional atau merugikan.

Maka dari itu, anda merasa bahwa bersabar dan tenang dalam kondisi tersebut sangat sulit dilakukan, karena anda sedang dalam kendali dan bukan diri anda sendiri. Dalam konsep Sins Of  Wrath, anda akan dibuat agar tidak menyadari dampak berkelanjutan dari tindakan anda yang arogan dan nekat. Anda hanya akan disuguhkan dengan keuntungan sesaat dimana keuntungan tersebut memberikan anda sebuah rasa aman yang semu dan tidak nyata.

Disini saya tidak mengajarkan anda untuk bersabar, karena bersabar sangat bertolak belakang dengan pemikiran saya. Mengapa demikian? Terkadang saya juga tidak bisa bersabar dalam kondisi dan situasi tertentu, saya lebih memilih tenang agar saya segera bisa memikirkan solusi dari situasi tersebut. Dalam pandangan saya, bersabar adalah tindakan untuk menunggu dan pasrah tanpa bertindak, lebih mengarah pada mengabaikan. Mengapa saya berkata begitu?

Ya, benar. Karena saya bukan tipikal yang selalu menerima kondisi stres atau kondisi extream semacam itu dengan berdiam diri dan mengabaikannya. Dari pada bersabar, saya lebih kearah tenang, untuk mempermudah sebuah ide masuk kedalam kepala saya sebagai bentuk solusi dari hal itu. Kebanyakan orang sabar hanya menekan perasaan marah mereka, dalam masa penekanan perasaan marah menunjukkan bahwa kita belum bisa mengendalikan Sins Of  Wrath. Mereka hanya memasukkan Sins Of  Wrath kedalam sebuah kandang, yang sewaktu waktu bisa memberontok untuk keluar dari kandang tersebut.

Saya ibaratkan, bersabar yang hanya menekan Sins Of  Wrath hanya akan menjadi bom waktu yang sewaktu waktu bisa meledak dan membuat anda diluar kendali dan kehilangan jati diri. Mekan bukan berarti mengendalikan, berbeda dengan tenang. Bersikap tenang lebih mengarah pada penjinakan Sins Of  Wrath. Mengapa saya berkata begitu? Ketika anda bersikap tenang, amarah tetap ada disamping anda, anda tetap bisa merasakan kehadiran dari Sins Of  Wrath pada saat itu, tapi anda mengajaknya untuk tidak keluar, agar anda tidak kehilangan jati diri anda. Ketika Sins Of  Wrath tidak keluar dikarenakan ketenangan kita, maka pada saat itu anda berhasil mengendalikannya sebagai salah satu peliharaan anda. Dimana sifat dari peliharaan adalah patuh pada tuannya.

Saat itulah anda akan memahami konsep dari panik power, dimana anda merasakan amarah menguasai anda dan mendorong anda untuk bertindak cepat dalam menyelesaikan semua problem. Pada saat itu juga Sins Of  Wrath akan memberikan anda kemampuan untuk berfikir dan bertindak diluar batasan anda, mengapa demikian? Dan mengapa juga itu baik atau ke arah positif?

Saya jelaskan sedikit, ketika anda berada pada kondisi tersebut, amarah akan menuntun anda untuk mencari jalan keluar secara extream, tidak arogan dan bertindak gila. Anda akan lebih diarahkan untuk menyelesaikan problem tersebut dengan cara bersih, anda hanya akan terdororng untuk mencari solusi dan berfikir diluar batasan anda. Berbeda jika anda hanya bersikap sabar, ketenangan tidak akan hadir didalamnya, karena anda hanya menenkan Sins Of  Wrath agar tidak keluar dan mengacau. Tapi jika anda tenang, Sins Of  Wrath akan bersabar untuk tidak mengacau dan malah memicu pola pikir creatif, simpel, dan efisien.

Jangan pernah menekan eksistensi atau kehadiran dari Sins Of  Wrath, karena 76,9% tidak mungkin, dan hanya akan menjadi bom destruktif untuk diri anda. Sebaliknya, kendalikan dan arahkan Sins Of  Wrath agar bisa menjadi sumber energi tidak terbatas untuk lebih konstruktif (Nopperabo, 2023)

Bagaimana? Apakah anda sudah menangkap sesuatu?

Dalam perjalanan refleksi ini, saya merenungi betapa pentingnya untuk memahami dan mengelola emosi kita, terutama kemarahan. Sins of Wrath, dalam keberadaannya yang abstrak, bisa menjadi kekuatan yang membebaskan atau belenggu yang membatasi, tergantung pada bagaimana kita memperlakukannya.

Namun, melalui pemahaman akan diri sendiri, kita dapat menemukan cara untuk mengendalikan kemarahan kita, bukan dengan menekannya, tetapi dengan mengarahkannya ke arah yang konstruktif. Tenang bukanlah tanda kelemahan, tetapi kekuatan yang memungkinkan kita untuk berpikir lebih jernih dan bertindak lebih bijaksana dalam menghadapi tantangan.

Saya mengajak kita semua untuk mengadopsi sikap yang lebih tenang dan bijaksana, bukan hanya dalam hubungan romantis, tetapi juga dalam setiap aspek kehidupan kita. Dengan demikian, kita dapat membuka pintu untuk pertumbuhan pribadi yang lebih dalam dan hubungan yang lebih harmonis dengan orang-orang di sekitar kita. Semoga kita semua bisa menjalani hidup dengan kedamaian dan kebijaksanaan yang sejati.

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Seven Deadly Sins

Pembantu?

Hujan