Sombongan (Pride)
"Sins of Pride" mencerminkan rasa superioritas atau kebanggaan berlebihan terhadap diri sendiri. Urus Twin Head Dragon Of Pride (2003) menjelaskan bahwa Sins of Pride mengajarkan kita bahwa hidup jika mempercayai orang lain hanya akan membawa sebuah penyesalan, maka kembangkan diri anda dan capai sebuah puncak dari kasta dalam hukum rimba.
Dari ungkapan Urus Twin Head tersebut, kita bisa belajar
bahwa Sins of Pride dibutuhkan dalam
sebuah kehidupan untuk menghindari penyesalan. Rasa bangka akan diri sendiri
akan membawa kita untuk terus maju dan survive dari dunia yang kejam ini. Urus of Pride (2003) juga pernah berkata bahwa "Light
teaches you humanity and love, while darkness teaches you power and
strength."
Memang benar ungkapan tersebut terkesan merendahkan
sekitarnya. Tapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa anda sering berfikir
demikian, sehingga anda sering menganggap bahwa individu disekitar anda
hanyalah alat dalam mencapai tujuan anda. Dalam konteks kehidupan, kemanusiaan
dan cinta memang merupakan hal positif
sedangkan kekuasaan dan kekuatan mengarah pada hal negatifnya. Namun pernahkah
anda berfikir jika kedua sisi tersebut dibalik? Bagaimana jika kemanusiaan dan
cinta mengarah pada hal negatif, dimana anda akan menjadi individu lemah
karenanya? Apakah anda pernah dikuasai oleh kemanusiaan dan cinta sehingga anda
sulit menolak permintaan orang lain? Meski itu memberatkan anda? Bukankah itu
menyiksa?
Tapi topik utama bahasan kita kali ini adalah sesuatu
yang agak sering anda lakukan kepada pasangan anda atau individu lain, apakah
anda mulai mengingat sesuatu? Atau memikirkan hal apa itu? Ya, benar sekali,
anda sering memudahkan setiap perkataan.
Apakah sudah mulai mengingat sesuatu? Apakah anda sering
berkata ”santai saja, kita jalani ini saja dulu, itu dipikir nanti, dan
sejenisnya”? Apakah anda penah berkata ”kamu kejauhan mikirnya, ngapain bahas
hal itu, dan sejenisnya”? Apakah saya salah? Mungkin saya salah dalam
memnyebutkan hal itu, namun anda pasti sedikit banyak mengiyakan itu?
Mengapa saya menganggap hal itu sombong atau keangkuhan? "傲慢" (Gouman) bisa berwujud sebuah tulisan, perkataan, dan perbuatan.
Element dari "傲慢"
(Gouman) sendiri adalah superioritas
atau kebanggaan yang membuat kita
menganggap bahwa individu atau lingkungan sekitar kita lebih rendah derajatnya
dibanding kita. Sehingga menimbulkan rasa atau sifat menyepelekan suatu kondisi
atau kedaan.
Saya ambil contoh, anda bersikukuh dengan pemikiran anda
bahwa trauma masa lalu anda yang membentuk diri anda yang sekarang labil dan
tidak mampu mengontrol kesetabilan emosi. Jika anda sudah mengetahui penyebab
dari kondisi anda yang sekarang lantas mengapa anda bangga dengan hal itu?
Sekarang anda mengatakan bahwa belum siap dengan komitmen dalam sebuah
hubungan, dikarenakan latar belakang trauma anda. Anda merasa bahwa anda sedang
dalam kondisi yang ingin menggapai setiap apa yang menjadi keinginan anda. Anda
menganggap bahwa kamitmen dalam sebuah hubungan akan menghalangi jalan karir
atau pencapaian anda.
Memang tidak salah, bahkan 89,8 % itu adalah kenyataan
dimana anda menganggap itu sebagai penghalang jika anda tidak mampu melakukan
kontrol terhadap komitmen yang anda ambil dalam sebuah hubungan. Jika saya
mengibaratkan anda menjalin hubungan tanpa status, dengan keangkuhan dan rasa
superioritas anda, anda yakin bahwa keputusan tersebut sangat menguntungkan
bagi diri anda. Karena notabennya dalam HTS porsi cemburu dan ikatan sangat
terbatas. Anda berharap dengan mengambil langkah itu mampu menghindarkan anda
dari komitmen yang menghalangi tadi.
Apakah anda pernah dengar istilah flirting? Setiap individu memiliki hal itu. Flirting sendiri adalah istilah yang digunakan
untuk mendeskripsikan perilaku yang mencakup percakapan atau tindakan yang
bersifat ramah, romantis, atau seksual tanpa tujuan serius. Flirting dapat
terjadi antara dua orang yang tertarik satu sama lain atau hanya untuk
menciptakan suasana yang menyenangkan dan ramah. Ini bisa melibatkan senyum,
kontak mata, pujian, humor, atau bahasa tubuh yang menggoda (F.G James, 2002).
Saya
umpamakan seorang individu yang merasa bahwa dirinya menarik tidak akan pernah
menyadari bahwa dirinya menarik dimata individu lain. Mengapa demikian? Hampir sama dengan stres. Yang merupakan aspek
abstrak dan hanya bisa diketahui efeknya.
Flirting memiliki efek dimana seseorang mungkin merasa
percaya diri dan dihargai oleh orang lain. Ini bisa meningkatkan mood dan
kepercayaan diri seseorang, membuatnya merasa diinginkan dan menarik. Namun,
terkadang efek dari flirting bisa menjadi ambigu atau membingungkan. Seorang individu
mungkin tidak menyadari bagaimana tindakan atau kata-katanya diinterpretasikan
oleh orang lain, dan hal ini bisa menimbulkan kebingungan atau ketidakpastian.
Mungkin saja seseorang mengira mereka sedang bersenang-senang dan bermain-main,
sementara orang lain menganggapnya sebagai sinyal romantis atau seksual
(Aventador, 2017).
Sehingga
individu yang tidak mengetahui hal tersebut akan menganggap bahwa tindakannya
hanya tindakan freandly dan itu sah – sah saja. Ketika tindakan flirting
menciptakan lingkungan yang penuh warna, dimana setiap orang tertarik untuk
memiliki, mengenal, dan terkadang ingin merebutnya dari seseorang. Dari sekian
banyak warna yang dia dapat, individu yang melakukan flirting dengan tidak
sadar merasakan puncak dari superioritas, dimana dia mendapatkan perhatian yang
cukup dari berbagai macam orang disekitarnya. Baik itu pengakuan atau perhatian
dalam hubungan interpersonal maupun hubungan intrapersonal.
Hubungan interpersonal sendiri lebih sering dikenal
dengan "hubungan
antarpribadi" atau "hubungan antarindividu". Istilah-istilah ini
mengacu pada interaksi, komunikasi, dan hubungan yang terjadi antara individu
yang melibatkan aspek-aspek seperti emosi, interaksi sosial, dan saling
pengertian. Hubungan interpersonal adalah bagian penting dari kehidupan manusia
dan mencakup berbagai jenis hubungan, termasuk keluarga, persahabatan,
romantis, profesional, dan lainnya.
Sedangkan hubungan intrapersonal merujuk pada
hubungan individu dengan diri mereka sendiri. Ini melibatkan kesadaran,
pemahaman, dan refleksi terhadap pikiran, perasaan, keinginan, dan nilai-nilai
pribadi seseorang. Hubungan intrapersonal mencakup proses seperti introspeksi,
pengambilan keputusan, pengaturan emosi, dan pengembangan identitas diri. Ini
merupakan aspek penting dari kesejahteraan mental dan emosional seseorang,
karena kemampuan untuk memahami dan mengelola diri sendiri dapat membantu
seseorang mencapai tujuan, mengatasi tantangan, dan menjalin hubungan yang
sehat dengan orang lain.
Dari penjelasan singkat diatas, bisakah anda menangkap
sesuatu? Apakah anda pernah berfikir bahwa individu yang memiliki tingkat flirting yang tinggi cenderung memiliki sifat dari Sins
of Pride? Apakah anda sedikit
banyak mengatakan jika saya terlalu percaya diri dengan setiap apa yang saya
tulis? Apakah anda sempat berfikir jika tulisan saya juga termasuk salah satu
wujud dari Sins of Pride?
Apakah flirting bisa dikategorikan sebagai
bentuk superioritas dari seorang individu?
Tidak,
secara umum, flirting tidak bisa dikategorikan sebagai bentuk superioritas dari
seorang individu. Flirting biasanya terjadi sebagai cara untuk berkomunikasi
secara ramah, menciptakan hubungan sosial, atau mengekspresikan ketertarikan
romantik atau seksual kepada orang lain. Ini bukan tentang menunjukkan
superioritas atau merasa lebih baik dari orang lain, tetapi lebih tentang
berinteraksi secara positif dan membangun koneksi.
Namun,
ada kasus di mana seseorang mungkin menggunakan flirting sebagai cara untuk
menunjukkan dominasi atau kekuasaan atas orang lain, tetapi hal ini bukanlah
karakteristik umum dari flirting yang sehat dan respektif. Dalam konteks ini,
perilaku tersebut lebih mencerminkan ketidakseimbangan kekuatan atau perilaku
yang tidak pantas, bukan ekspresi yang sehat dari hubungan interpersonal.
Flirting
yang dikendalikan oleh Sins of Pride akan membuat anda menarik dimata
individu lain yanag mana akan memberikan keuntungan untuk mengontrol mereka
agar mampu memberikan keuntungan kepada anda. Ketika itu berhasil anda jadikan
sebuah kebiasaan, maka anda secara tidak sadar akan merasa bahwa ”sesuatu yang
membuat anda spesial dan menarik” dimata individu lain tidak dimiliki oleh
individu lain selain anda. Saat itu
terjadi Sins of Pride akan mulai mengambil
alih pemikiran dan perasaan anda.
Anda akan mulai berfikir bahwa anda adalah orang paling
berkuasa, perasaan anda akan mati dimana rasa ”kemanusiaan” akan perlahan pudar
dalam diri anda. Saya ambil contoh ringan dimana anda adalah mahasiswa
terpintar di angkatan anda, dan anda mendapatkan pencapaian diatas rata – rata
mahasiswa pada saat itu. Apa yang anda rasakan? Ketika anda mengetahui ada
individu lain yang bisa melebihi pencapaian anda saat itu, apa yang anda
rasakan? Apakah pernah anda berfikir bahwa pencapaian mereka masih dibawah anda?
Atau hanya mereka belum mendapatkan pencapaian sebanyak anda?
Sins
of envy akan mulai bekerja saat itu. Dan anda akan berusaha lebih
keras lagi untuk mencapai puncak yang bisa kita sebut sebgaia superioritas. Dan
anda akan mulai merendahkan individu lain yang anda anggap tidak layak untuk
dimanfaatkan.
Saya umpamakan lagi, ketika anda mengajak lawan jenis
anda menjalin hubungan tanpa status, dimana anda meremehkan sebuah komitmen,
dan anda berhasil membujuk agar itu disetujui olehnya dengan melakukan flirting yang telah dikontrol oleh Sins
of Pride. Anda akan
mendapatkan sebuah kasih sayang secara pribadi, pelayanan maksimal dari orang
tersebut, dan beberapa hal lain yang berhubungan dengan effort lainnya dalam
sebuah hubungan tanpa anda terikat dan tanpa sebuah peraturan yang memberatkan
anda.
Bukankah itu menguntungkan? B.J Habibi (2021) pernah
berkata bahwa jika tidak ingin diatur, maka jangan menjalin hubungan, karena
tidak ada hubungan yang tanpa aturan. Uchiha Itachi (2007 – Nrt.S – eps 102) pernah berkata bahwa
bukan laut jika tidak ada ombak, bukan cinta jika tidak ada penderitaan. Lantas
mengapa anda memilih HTS-an? Apa tujuan sebenarnya dari hal itu? Apa yang anda
inginkan dari HTS-an tersebut? Apakah anda hanya mengambil keuntungan dari
pelayanan yang anda dapat? Lantas mengapa anda melakukan itu dengan harapan dan
do’a anda, untuk mendapatkan cinta kasih sejati? Apakah anda yakin tuhan
mengijinkan hal itu? Dimana anda sedikit banyak mempermainkan perasaan dari
makhluk-NYA?
Kembali lagi pada Sins of Pride, yang mana konsepnya adalah, anda akan merasa bahwa anda
adalah yang paling unggul dari berbagai macam segi, anda mulai meninggalkan
sikap rendah diri dengan merawat tampilan fisik dan sejenisnya bergantuk
kondisi dimana anda beraksi, anda mulai melakukan "Flirting" tanpa anda sadari karena efek dari
”percaya diri” anda mulai muncul ke permukaan, dan berakhir dengan lahirnya
sifat superioritas.
Superioritas"
adalah istilah yang mengacu pada keadaan atau kondisi dimana seseorang atau
sesuatu dianggap lebih baik, lebih kuat, atau lebih unggul daripada yang lain
dalam suatu konteks tertentu. Ini bisa merujuk pada superioritas individu,
kelompok, gagasan, atau hal lainnya. Konsep
superioritas sering kali terkait dengan perasaan superior atau superioritas
diri, di mana seseorang merasa bahwa mereka lebih baik dari orang lain dalam
beberapa aspek tertentu, seperti kecerdasan, keterampilan, atau status sosial.
Hal ini bisa menjadi dasar dari sikap sombong, egois, atau merendahkan orang
lain.
Saya ambil contoh lagi, apakah anda pernah berkata pada
pasangan anda bahwa dia tidak boleh melakukannya sedangkan anda boleh? Apakah
pernah anda melarang pasangan anda boncengan dengan lawan jenisnya? Sedangkan
anda sendiri tidak jarang juga berboncengan dengan lawan jenis anda? Meski hal
itu hanya dalam konteks hubungan pertemanan? Pernahkah anda berkata bahwa lawan
jenis yang sering menghubungi anda melalui seluler dan sosmed hanyalah teman
saja pada pasangan anda? Tapi anda juga pernah marah ketika anda mengetahui hal
itu pada pasangan anda dan pasangan anda berkata jika itu hanyalah teman?
Pada saat itu anda sedang merasa bisa mengendalikan
pasangan anda, padahal sebenarnya tidak. Mengapa demikian, bukankah dengan
setiap larangan anda terhadap pasangan hanya akan memicu pemberontakan? Tapi
tenang saja, anda masih bisa melakukan manipulasi sehingga superioritas anda
tidak tergantikan posisinya. Ketika anda memberi larangan dan marah sebgai
hukuman terhdap pasangan anda yang melanggar, maka anda sedang berjuang
mempertahankan posisi dominan anda karena anda sedang merasa terancam, ketika
proses itu berhasil. Maka anda akan berada dalam kendali Sins
of Pride. Anda akan selalu
meremehkan pasangan anda.
Anda akan selalu mengabaikan pendapat dari pasangan anda,
menghiraukan keluhannya, dan bahkan anda menganggap semua perasaan yang dialami
pasangan anda adalah sepele. Apa yang ada di pasangan anda sebenarnya adalah
penting bagi mereka, tapi dimata anda semua itu hanya hal remeh dan kecil yang
tidak pantas untuk anda pikirkan. Bagaimana menurut anda?
Dalam
penutup, perjalanan melalui pemikiran tentang konsep Sins of Pride telah
membuka pintu pada pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas manusia.
Pada akhirnya, kita harus bertanya pada diri sendiri apakah kita benar-benar
ingin terjebak dalam pusaran superioritas yang memisahkan kita dari orang lain
ataukah kita lebih memilih jalan yang penuh dengan pengertian, empati, dan
penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan.
Konsep
Sins of Pride mengingatkan kita bahwa kebanggaan yang berlebihan bisa
menjadi bumerang yang merusak diri kita sendiri. Ketika kita terperangkap dalam
siklus pencarian keunggulan yang terus menerus, kita mungkin kehilangan kontak
dengan aspek kemanusiaan kita dan melupakan pentingnya saling mendukung dan
berempati dalam hubungan interpersonal.
Dengan
merenungkan dan memahami Sins of Pride, kita dapat membangun hubungan yang
lebih berlandaskan pada kesetaraan, kerjasama, dan rasa hormat terhadap orang
lain. Dengan cara ini, kita dapat menemukan kedalaman makna dan kebahagiaan
yang sejati dalam kehidupan kita, tanpa terperangkap dalam jerat superioritas
yang memisahkan kita dari esensi kemanusiaan kita yang sejati.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan beri pendapat anda pada kolom komentar