Dark Psikologi 01
kembali lagi dengan saya penulis yang dungu. Bagaimana
kabar anda hari ini? Bagaimana kondisi kesehatan mental anda hari ini? Pada
kesempatan kali ini saya akan mengajak anda membahas sesuatu yang agak terkesan
dibuat-buat dan sedikit mengarah pada hal yang tabu. Setiap apa yang ada di
dunia ini pastilah memiliki unsur-unsur pembentuknya. Pernahkah anda mendengar
filsafat aliran dualisme? Apakah anda mengenal siapa itu Rene
Descartes? Apakah anda juga
pernah mengenal istilah dualisme interaktif? Atau mungkin pernahkah anda
mendengar istilah cogito ergo sum (aku berfikir / meragukan, maka aku ada)?
Dalam kaitannya dengan apa yang saya tanyakan diatas,
kurang lebih dapat saya uraikan bahwa maksud dari pertanyaan saya adalah, dimana
anda saya ajak untuk memahami bahwa di dunia yang tidak abadi ini tidak ada
yang tunggal. Ketunggalan yang mutlak adalah milik Tuhan Yang Maha Esa.
Dualisme menekankan bahwa setiap apa yang ada di dunia
memiliki aspek pembentuk yang mana aspek tersebut bersifat fisik dan non-fisik.
Dalam dualisme interaktif Rene Descartes dijelaskna bahwa setiap yang ada di dunia ini terbentuk
dari berbagai macam aspek dan substansi penyususnnya dengan catatan saling
bersinergi dalam sebuah harmoni, tidak saling mengontrol, tidak saling
memepengaruhi, tidak juga saling mendominasi. Dalam pendekatannya Rene
Descartes memandang hakekat manusia adalah tubuh dan jiwa. Dimana banyak gejala penting yang
bukan merupakan hasil dari tubuh atau
jiwa semata-mata, melainkan hasil dari
banyak interaksi yang berbeda di antara kedua
substansi tersebut.
Menurut
Descartes, tubuh tanpa jiwa akan
bersifat mekanis (manusia tanpa kesadaran). Jiwa/roh tanpa tubuh, tidak dapat
mengindra benda-benda material (padat,
cair, dst). Menurut Descartes,
tubuh tanpa jiwa akan bersifat mekanis
(manusia tanpa kesadaran). Jiwa/roh tanpa tubuh, tidak dapat mengindra benda-benda material (padat, cair, dst).
Dapat dikatan bahwa Tubuh menambahkan kekayaan isi pada kesadaran jiwa, sedangkan jiwa menambahkan rasionalitas dan kehendak pada sebab-sebab perilaku (R. Wahyu Widodo,
S.Psi.,M.Si, 2022).
Apakah anda masih bigung? Apakah anda mulai menayakan apa
hubungannya dengan dark psikologi pada judul narasi ini? Saya beri contoh dimana letak relevansi dari dualisme
tersebut, pada manusia. Jiwa bertugas mengolah implus dari luar tubuh,
sedangkan tubuh bertugas untukmenangkap implus dan memproyeksikan atau
memvisualisasikan respon juga feedback dari implus yang telah di proses oleh
jiwa. Pada intinya tubuh tanpa jiwa
hanyalah seonggok daging berjalan, dapat saya analogikan sebagai computer mati
tanpa sebuah program yang dapat dioperasikan atau digunakan.
Sedangkan jiwa tanpa tubuh, hanyalah sebuah eksistensi
spiritual yang tidak dapat melakukan interaksi pada dunia materialis. Dapat
saya analogikan sebagai program tanpa wadah yang tidak dapat digunakan atau
dioperasikan. Yang sejatinya jiwa dan tubuh saling bersinergi dalam sebuah
harmoni, tidak saling mengontrol, tidak saling memepengaruhi, tidak juga saling
mendominasi.
Lalu apa kaitannya? Kaitannya adalah dimana dalam ilmu
psikologi terdapat 2 sisi yang menyusun ilmu tersebut. Yaitu psikologi yang
kita tahu sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana perilaku dan proses mental
dipengaruhi oleh kondisi fisik, mental, dan lingkungan eksternal organisme. Dan
dark psikologi yang merujuk pada studi tentang aspek-aspek
gelap atau tidak etis dari perilaku manusia, terutama yang berkaitan dengan
manipulasi, pengaruh, dan kontrol atas orang lain. Ini mencakup pemahaman
tentang bagaimana individu menggunakan strategi psikologis yang kurang etis
atau bahkan amoral untuk mencapai tujuan mereka.
Tidak
bisa dipungkiri lahirnya dark psikologi adalah karena pengembangan ilmu
psikologi yang ada sekarang ini berkembang seiring dengan perkembangan zaman
dan tehnologi. Ilmu psikologi ada dan berkembang dengan tujuan untuk memberikan
keuntungan dalam penyelesaian problem yang ada pada saat ini, sedangkan dark
psikologi hanya berkembang untuk kepentingan individu saja yang mampu
memanfaatkannya. Dalam konsepnya psikologi
dan dark psikologi saling bersinergi dalam sebuah harmoni, tidak saling
mengontrol, tidak saling memepengaruhi, tidak juga saling mendominasi.
Namun ada bebera kasus dimana dark psikologi mendominasi
dan mengatur semuanya, dikarenakan korban / target dari dark psikologi tidak
mengetahui hal tersebut. Bahkan pelakunya juga jarang memahami bahwa dinrinya
sendiri adalah seorang pengguna dark psikologi. Kebanyakan individu pelaku
hanya merasa kecanduan dengan setiap tehnik dan beberapa pengetahuan yang
diberikan oleh dark psikologi, karena semua didalamnya mengandung kekuatan yang
sangat besar dan sangat menggiurkan untuk dimanfaatkan. Psikologi (unsur
cahaya) mengajarkan kita cinta dan kemanusiaan, sedangkan dark psikologi (unsur
kegelapan) mengajarkan kita kekuasaan dan kekuatan. Sebenarnya cinta dan
kemanusiaan juga akan memberikan kita kekuasaan dan kekuatan, namun hanya
sampai anda mencapai batas dalam memberi cinta dan kepedulian karena lelah dan
stres akibat tekanan dan kapasitas manusia yang terbatas. Namun kekuasaan dan
kekuatan dari kegelapan lebih menawarkan cinta dan kemanusiaan yang hampir tak
terbatas.
Johan Lebert, (2004) menjelaskan aspek dari dark
psikologi meliputi :
Manipulasi : Manipulasi adalah salah satu aspek
utama dalam dark psikologi. Ini melibatkan penggunaan taktik psikologis untuk
mengontrol, mempengaruhi, atau merugikan orang lain untuk keuntungan pribadi.
Pengaruh
: Dark psikologi mempelajari berbagai cara di mana individu menggunakan
kekuatan dan pengaruh untuk mencapai tujuan mereka, seringkali tanpa
memperhatikan kesejahteraan orang lain.
Perang
Psikologis : Aspek ini membahas penggunaan taktik psikologis
dalam konflik dan perjuangan kekuasaan. Ini termasuk strategi seperti
intimidasi, manipulasi psikologis, dan propaganda untuk mendapatkan keuntungan
atas lawan.
Manipulasi
Emosional / Eksploitasi Kerentanan : Dark psikologi juga
mengeksplorasi bagaimana individu menggunakan emosi, seperti intimidasi, rasa
bersalah, ketakutan, penghinaan, pengucilan sosial, atau rasa malu, untuk mempengaruhi,
merendahkan, melukai, dan mengendalikan secara emosional orang lain.
Penipuan
: Ini mencakup penggunaan kebohongan atau manipulasi informasi untuk
memanipulasi persepsi orang lain atau mendapatkan keuntungan pribadi.
Pengendalian
Pikiran : Ini melibatkan penggunaan teknik-teknik seperti
brainwashing atau kontrol pikiran untuk mengubah keyakinan, nilai-nilai, atau
perilaku seseorang.
Narcissism
dan Psychopathy : Dark psikologi juga mempelajari
perilaku antisosial dan gangguan kepribadian seperti psikopati, narsisme, atau
Machiavellianisme, yang sering kali terkait dengan kecenderungan manipulatif
dan kurangnya empati terhadap orang lain.
Liebert, (2004) juga menjelaskan bahwa tujuan
dark psikologi bisa bervariasi tergantung pada individu yang melakukannya. Ini
bisa termasuk mencapai kekuasaan, keuntungan pribadi, memperoleh kendali atas
orang lain, atau bahkan menyakiti atau merugikan orang lain untuk kepuasan diri
sendiri. Dalam konteknya di
kehidupan sehari-hari Dark psikologi sering kali menimbulkan
pertanyaan tentang etika dan moralitas. Penggunaan teknik-teknik manipulasi dan
pengaruh untuk merugikan atau memanipulasi orang lain sering kali dianggap
tidak etis dan bahkan amoral. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan
pemahaman tentang dark psikologi dengan pertimbangan etika yang kuat dan
bertanggung jawab.
Setalah sekian banyak materi yang saya bagikan diatas,
apakah anda merasa bingung? Apakah anda mulai mendapatkan sesuatu? Apakah anda mulai merasa bahwa disekitar anda banyak
pengguna dari dark psikologi ini? Apakah anda mulai menyimpulkan bahwa dark
psikologi bersifat negatif?
Liebert,
(2004) juga menerangkan bahwa dark psikologi bisa memiliki manfaat untuk
pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja manipulasi dan pengaruh dalam
hubungan sosial, psikologis, dan bahkan politik. Meskipun fokus utamanya adalah
pada aspek-aspek negatif, mempelajari dark psikologi juga dapat memberikan
wawasan yang berharga tentang kelemahan manusia, serta cara melindungi diri
dari manipulasi dan penipuan. Beberapa manfaat dari memahami dark psikologi
termasuk :
Kesadaran
Diri:
Memahami teknik-teknik manipulasi dan pengaruh dapat membantu seseorang lebih
sadar akan lingkungan sosial mereka dan melindungi diri dari potensi penipuan
atau eksploitasi.
Kemampuan
Persuasif yang Lebih Baik: Meskipun dark psikologi seringkali
digunakan dengan maksud yang tidak bermoral, memahaminya juga dapat membantu
seseorang menjadi lebih berhati-hati dalam mempengaruhi orang lain secara
positif dan etis.
Perlindungan
Diri:
Dengan mengetahui cara kerja taktik manipulasi, seseorang dapat memperkuat
pertahanan diri mereka sendiri terhadap upaya-upaya yang mungkin dilakukan oleh
orang lain untuk memanipulasi mereka.
Mengidentifikasi
Kebutuhan Bantuan: Memahami dark psikologi dapat membantu
dalam mengidentifikasi tanda-tanda kejahatan psikologis atau hubungan yang
tidak sehat, memungkinkan untuk intervensi yang lebih cepat dan tepat.
Meningkatkan
Keterampilan Komunikasi: Dengan memahami bagaimana orang
lain mungkin mencoba untuk memanipulasi atau mempengaruhi mereka, seseorang
dapat menjadi lebih berpengalaman dalam berkomunikasi secara efektif dan mengidentifikasi
motif tersembunyi dalam interaksi sosial.
Dari
uraian diatas dapat saya simpulkan bahwa, dark psikologi adalah bidang studi
yang mendalami sisi gelap dari perilaku manusia, yang melibatkan manipulasi,
pengaruh, dan kontrol atas orang lain. Meskipun memiliki implikasi yang serius
dan seringkali tidak etis, pemahaman tentang dark psikologi dapat memberikan
wawasan yang berharga tentang bagaimana manusia dapat bertindak dan bereaksi
dalam situasi yang kompleks dan penuh tekanan.
Untuk
menghindari kebingungan para pembaca, mari saya umpamakan sebuah kisah fiktif
dan mari kita analisa bersama.
Saya umpamakan diamana ada seorang wanita yang menjalin
hubungan dengan seorang pria yang telah berjalan selama 1,5 tahun. Dan pada suatu masa wanita tersebut
meminta untuk break dalam kurun waktu yang belum ditentukan dengan alasan bahwa
wanita tersebut belum mendapatkan perasaan suka dan nyaman selama 1,5 tahun
masa hubungannya tersebut. Si pria menyetujui hal tersebut begitu saja. setelah
break yang ternyata hanya berlangsung selama 4 minggu, wanita tersebut mengajak
pria itu untuk kembali menjalin hubungan dengan catatan tanpa status dan tanpa
komitmen. Sedangkan pria tersebut menyetujui hal tersebut. Setelah masa
”balikan” berjalan 1 bulan, wanita tersebut sering menyinggung perasaannya pada
mantannya belum selesai, orang tuanya tidak menyetujui jika wanita tersebut
menjalin hubungan dengan pria yang tidak good looking dan memiliki warna kulit
gelap. Wanita tersebut juga mengungkapkan bahwa dahulu hubungannya dia buat
bukan atas dasar cinta tapi hanya kasihan melihat dedikasi dari pria yang
berjuang mendapatkan hatinya. Dalam beberapa situasi, wanita tersebut juga
menceritakan bahwa dia sempat menceritakan hubungannya dengan pria ini, namun
orang tua wanita tersebut lebih tertarik dengan mantannya si wanita karena
memiliki fisik yang sesuai dengan kriteria orang tua wanita tersebut. Dalam
beberapa kesempatan wanita tersebut juga sempat menceritakan masa lalu yang
membentuk kepribadian labilnya yang sekarang, dan wanita tersebut sering
mengabaikan perasaan si pria disetiap ceritanya. Dan pada akhir kesempatan dia
menghubungi si pria untuk meminta agar dia tidak menunggunya, karena dia belum
siap berkomitmen. Si pria
bertanya, jika mantan nya meminta kembali lagi apakah si wanita mau
menerimanya? Si wanita menjawab
dan tertawa sambil mengatakan itu tidak akan pernah mungkin. Padahal dilain
kesempatan si wanita sempat bercerita bahwa dia satu organisasi kemasyarakatan
dengan mantannya dan mantannya sering menjemput dia ke rumah ketika ada
beberapa event di organisasinya.
Bagaimana tanggapan anda? Analisa saya ada 5 poin, dimana
itu saya ungkapkan berdasar apa yang telah saya uraikan. Berikut mari kita
pahami bersama :
Manipulasi
Emosional dan Pengendalian :
Wanita tersebut menggunakan taktik manipulasi emosional dengan menciptakan
ketidakpastian dalam hubungan dengan alasan bahwa dia belum merasa nyaman
selama 1,5 tahun. Ini memungkinkannya untuk mengendalikan situasi dan
memberinya keunggulan dalam hubungan dengan pria tersebut.
Pemanfaatan
Kelemahan : Wanita tersebut menyinggung perasaannya pada
mantannya dan menunjukkan ketidaksetujuan orang tuanya terhadap hubungan dengan
pria yang "tidak good looking" dan memiliki "warna kulit
gelap". Dengan melakukan ini, dia memanfaatkan ketidakpastian dan rasa
tidak aman pria tersebut untuk menjaga kendali dalam hubungan.
Penggunaan
Informasi Pribadi : Wanita tersebut menggunakan informasi
tentang perasaan dan pengalaman masa lalunya untuk menarik simpati dan
perhatian pria tersebut. Dia juga menggunakan informasi tentang preferensi dan
keinginan orang tuanya untuk memanipulasi situasi dan mempengaruhi keputusan
pria tersebut.
Penipuan
Emosional : Wanita tersebut juga menggunakan penipuan emosional
dengan menyatakan bahwa hubungannya dengan pria tersebut awalnya tidak
didasarkan pada cinta, tetapi hanya kasihan. Ini menciptakan keraguan dan
ketidakpastian dalam pikiran pria tersebut, memungkinkan wanita untuk
memanipulasi situasi sesuai keinginannya.
Permainan
Kekuasaan : Wanita tersebut terlihat mengambil peran dominan
dalam hubungan, dengan secara terus-menerus menyebutkan mantan pasangannya dan
menunjukkan ketidaksetujuan terhadap pilihan-pilihan pria tersebut. Ini
menunjukkan upaya untuk mempertahankan kekuasaan dan kendali dalam hubungan.
Dalam
kesimpulannya, perilaku wanita tersebut mencerminkan penggunaan berbagai teknik
dark psikologi untuk memanipulasi dan mengendalikan pria tersebut. Dengan
memanfaatkan ketidakpastian, informasi pribadi, dan penipuan emosional, wanita
tersebut berhasil mempertahankan kekuasaan dalam hubungan dan mengendalikan
dinamika hubungan sesuai keinginannya. Hal ini menunjukkan bagaimana dark
psikologi dapat digunakan untuk mencapai tujuan individu dengan cara yang tidak
etis dan merugikan bagi orang lain.
Dalam
mengakhiri narasi ini, saya ingin menekankan bahwa pemahaman tentang dark
psikologi bukanlah untuk menjustifikasi atau menghormati perilaku yang
merugikan orang lain. Sebaliknya, pengetahuan tentang dark psikologi harus
dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran diri dan melindungi diri
dari manipulasi dan pengaruh yang tidak etis. Dengan memahami konsep-konsep
psikologis yang kompleks ini, kita dapat membentuk hubungan yang lebih sehat
dan bermakna, serta membantu melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita
dari potensi bahaya yang mungkin timbul dari praktik dark psikologi. Semoga
tulisan ini dapat menjadi pembuka diskusi yang lebih dalam tentang bagaimana
kita dapat memahami dan mengatasi tantangan psikologis yang kompleks dalam
kehidupan sehari-hari. Terima kasih atas kesempatan ini untuk berbagi pemikiran
dan wawasan.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan beri pendapat anda pada kolom komentar